NIM: 092019012
Prodi: TLM
A. Vena
1. Pengertian
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.
Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises.
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah prosedur
pengambilan darah vena.
3. Lokasi yang tidak diizinkan diambil darah adalah:
- Lengan pada sisi masektomi
- Daerah edema
- Hematoma
- Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
- Daerah bekas luka
- Daerah dengan kanula, fistula atau cangkokan vaskuler
- Daerah intra-vena baris pengambilan darah, di daerah ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu
4. Alat dan Bahan
- Spuit 3 cc
- Kapas alkohol
- Tourniquet
- Plester
- Tabung reaksi
5. Prosedur Kerja
- Siapkan tabung dan beri kode sesuai no ID
- Siapkan jarum dan beri tahu pasien akan diambil darah sebelum membuka jarum bahwa jarum baru dan steril
- Letakan lengan pasien lurus di atas meja dengan telapak tangan menghadap ke atas
- Tourniquet dipasang ± 10 cm di atas lipat siku pada bagian atas dari vena yang akan diambil
- Pasien disuruh mengepal dan menekuk tangan beberapa kali untuk mengisi pembuluh darah
- Dengan tangan peasien masih mengepal, ujung telunjuk kiri memeriksa/mencari lokasi pembuluh darah yang akan ditusuk
- Bersihkan lokasi dengan kapas alcohol 70 % dan biarkan sampai kering.
- Vena ditusuk pelan –pelan dengan sudut 30-45̊
- Tarik spuit untuk mengambil darah, bila sudah mendapat volume yang diinginkan tourniquet dilepas
- Keluarkan jarum perlahan-lahan
- Pasien diminta untuk menekan bekas tusukan dengan kapas alcohol 70% selama 1-2 menit
- Tutup bekas tusukan dengan plester
- Buang bekas jarum ke dalam safety box
- Homogenkan darah dengan cara membolak-balik secara perlahan.
6. Dokumentasi
- Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan tindakan
- Mencatat hasil pengkajian sebelum selama dan setelah tindakan prosedur
- Mencatat hasil observasi selama dan setelah tindakan
B. Arteri
1. Pengertian
Adalah pengambilan darah arteri untuk pemeriksaan analisa gas darah
2. Tujuan
- Untuk menilai status oksigenasi klien.
- Untuk menilai keseimbangan asam-basa
- Untuk menilai efektivitas penggunaan ventilator
3. Lokasi
a. Arteri Radialis dan Arteri Ulnaris (sebelumnya dilakukan allen’s test)
b. Arteri Dorsalis pedis
Merupakan arteri pilihan ketiga jika arteri radialis dan ulnaris tidak bisa digunakan.
c. Arteri Brakialis
Merupakan arteri pilihan keempat karena lebih banyak resikonya bila terjadi obstruksi pembuluh darah. Selain itu arteri femoralis terletak sangat dalam dan merupakan salah satu pembuluh utama yang memperdarahi ekstremitas bawah.
d. Arteri Femoralis
merupakan pilihan terakhir apabila pada semua arteri diatas tidak dapat diambil. Bila terdapat obstruksi pembuluh darah akan menghambat aliran darah ke seluruh tubuh / tungkai bawah dan bila yang dapat mengakibatkan berlangsung lama dapat menyebabkan kematian jaringan. Arteri femoralis berdekatan dengan vena besar, sehingga dapat terjadi percampuran antara darah vena dan arteri.
4. Alat dan Bahan
- Bak injeksi
- Sarung tangan disposable
- Spuit 2cc dan penutup jarum khusus/gabus
- Heparin
- Kassa steril
- Kapas alkohol dalam tempatnya
- Plester dan gunting
- Wadah yang berisi es
- Bengkok pulpen
- Lembar dokumentasi/buku catatan
- Menjaga privasi pasien
- Posisikan pasien dalam posisi yang nyaman
- Memakai handscoon steril
- Mengaspirasi heparin ke dalam spuit sampai membasahi seluruh spuit
- Meraba arteri radialis, brachialis atau femoralis yang akan menjadi area penyuntikan
- Lakukan test allen
- Meraba kembali arteri dan palpasi pulsasi yang paling keras dengan jari tangan dan telunjuk
- Disinfeksi daerah yang akan dilakukan suntikan dengan kapas alkohol dengan gerakan sirkular dari arah dalam ke luar dengan diameter 5cm. Tunggu sampai kering.
- Menyuntikkan jarum ke arteri dengan sudut 45o-60o. Bila jarum masuk ke dalam arteri, darah akan keluar tanpa spuit dihisap dan darah berwarna merah terang.
- Setelah darah terhisap (kira-kira 2 ml) tarik spuit dan tekan bekas tusukan arteri 5-10 menit. Bila klien mendapat heparin, tekan selama 15 menit lalu tekan dengan balutan tekan.
- Menusukkan jarum spuit pada gabus atau karet.
- Meletakkan spuit pada wadah berisi es atau segera kirimkan ke laboratorium bersama formulir pemeriksaan.
- Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan tindakan
- Mencatat hasil pengkajian sebelum selama dan setelah tindakan prosedur
- Mencatat hasil observasi selama dan setelah tindakan